( MOJOPURNO BERAKSI TURUNKAN BALITA STUNTING BERSAMA PERBAIKI GIZI )
Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari minus dua standard deviasi (-2SD) atau dibawah rata-rata standard yang ada. Stunting pada anak merupakan asil jangka panjang konsumsi gizi berkualitas rendah yang dikombinasikan dengan morbiditas, penyakit infeksi dan masalah lingkungan.
Kekurangan gizi/stunting terhadap perkembangan otak sangat merugikan performance anak. Perkembangan otak anak dimasa golden period (0-3 tahun) akan menyebabkan sel otak tidak tumbuh sempurna. Hal ini disebabkan karena 80-90% jumlah sel otak terbentuk semenjak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Apabila gangguan tersebut terus berlangsung maka akan terjadi penurunan skor tes IQ sebesar 10-13 poin. Penurunan perkembangan IQ tersebut akan mengakibatkan terjadinya loss generation,artinya anak-anak tersebut akan menjadi beban masyarakat dan pemerintah,karena terbukti keluarga dan pemerintah harus mengeluarkan biaya kesehatan yang tinggi akibat warganya mudah sakit.
Berkaitan dengan hal tersebut,untuk menciptakan sumber daya manusia yang tentunya banyak factor yang langsung mempengaruhi status gizi meliputi konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Faktor tidak langsung meliputi pengetahuan, pendidikan, tingkat pendapatan, pendidikan orang tua, dan besar pendapatan keluarga.
Fakta yang ada didesa Mojopurno, jumlah balita stunting di akhir tahun desember 2022 sejumlah 48 anak, di duga pemicu utama adalah kurangnya pengetahuan dari ibu balita tentang balita stunting serta dampak yang akan ditimbulkan. Puskesmas Ngariboyo termasuk wilayah Lokus Stunting maka dari itu Kasus stunting mendapatkan perhatian khusus. Anak dengan balita stunting Sebagian bukan penduduk miskin . Penyebab dari kasus stunting di Puskesmas Ngariboyo karena berbagai faktor:
- Kurang pengetahuan Ibu tentang stunting dan penanganannya
- Pola Asuh yang kurang efektif
- Faktor penyakit penyerta dan Kesehatan lingkungan
- Kurangnya koordinasi dengan lintas sector dan lintas program
Untuk memenuhi asupan gizi tersebut dibutuhkan gizi yang seimbang, dimana asupan gizi seimbang dengan aktifitas yang dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut,
mendorong penyusunan untuk melakukan penyuluhan tentang hubungan gizi seimbang dengan status gizi anak balita di desa Mojopurno. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi serta evaluasi yang sistematis dan terstruktur dapat mencegah terjadinya stunting dan penyuluhan gizi ini dapat meningkatkan derajat kesehatan balita.
Hadirnya inovasi JONO SI TULANG BEZI di desa Mojopurno diharapkan mampu sebagai pendongkrak turunkan balita stunting di desa Mojopurno dengan metode pendekatan keluarga dengan sistim kunjungan rumah oleh kader kesehatan, diharapkan semakin memudahkan akses petugas kesehatan dalam memberikan edukasi kepada ibu, keluarga, lingkungan dan masyarakat.
JONO SI TULANG BEZI adalah Suatu Kegiatan untuk menurunkan angka kejadian Stunting di Desa Mojopurno yang dilakukan oleh Petugas kesehatan bersama dengan kader kesehatan dengan melibatkan Perangkat desa dan Tim Penggerak PKK berupa edukasi/sosialisasi, Pelatihan pemberian makan pada balita, kunjungan rumah dilanjutkan Audit stunting.
Dengan pengaplikasian inovasi JONO SI TULANG BEZI diharapkan dapat menurunkan balita stunting dan kejadian stunting baru,.
Inovasi JONO SI TULANG BEZI telah ditetapkan menjadi program inovasi di Puskesmas Ngariboyo mulai bulan Maret tahun 2023, berkolaborasi dengan Lintas Sektor, Perangkat Desa, Ibu2 PKK dan Kader Kesehatan.